Jumat, 21 Desember 2012

Pemilukada 2012

Kegiatan perekaman data dan rekapitulasi perolehan suara hasil monitoring para stap Kelurahan Bantargebang dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pemilu Walikota dan Wakil walikota Bekasi Tahun 2012-2013, pada Minggu, 16 Desember 2012.

Rabu, 21 November 2012

Pawai Ta'arup

Bekasi, 5 Nopember 2012, mengikuti kegiatan Pawai Ta'aruf dalam rangka MTQ Kota Bekai Tahun 2012.

Start pawai dari halaman Masjid Al-Barkah Kota Bekasi dan Finish di lapangan Serbaguna Bekasi.

2 Rt/Rw di Kelurahan Kecamatan Bantargebang menerima bantuan hibah

Kota_Bekasi - 2 RT/RW di Kelurahan Kecamatan Bantargebang, yakni RT.02/RW.07 Kelurahan Bantargebang dan RT.02/RW.04, Kelurahan Ciketing Udik, Jumat (19/10/2012), menerima bantuan hibah dari Pemerintah Kota_Bekasi.
 
Bertempat di Kelurahan Bantargebang, bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Walikota_Bekasi Dr.H.Rahmat Effendi pada saat pelaksanaan apel gabungan bersama seluruh aparatur kelurahan.
Ikut mendampingi Walikota, Sekda Kota_Bekasi Drs. Rayendra Sukarmadji, MSi dan Kepala Bina Pemerintahan Setda Kota_Bekasi Karto, SIP.
 
Bantuan hibah yang anggaran belanjanya dialokasikan pada anggaran APBD Kota Bekasi. ini adalah bentuk apresiasi dan komitmen Pemerintah Kota Bekasi terhadap RT/RW sebagai ujung tombak pembangunan di kelurahan, RT/RW harus mampu berperan aktif dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan serta pengawasan program-program pembangunan yang ada di wilayahnya.
 
Bantuan hibah yang diterima RT.02/RW.07, Kelurahan Bantargebang sebesar Rp. 30 juta diperuntukkan kepada sarana dan prasarana, sedangkan RT.02/RW.04, Kelurahan Ciketing Udik mendapatkan Rp. 20 juta yang akan dipergunakan untuk posyandu dan sekretariat RT
 
Sumber : http://www.bekasikota.go.id/read/8929/2-rt-rw-di-kelurahan-kecamatan-bantar-gebang-menerima-bantuan-hibah

Senin, 19 November 2012

Satlinmas Kota Bekasi Diberikan Jaminan Kesehatan

Kota_Bekasi -  
1.736 anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Kota_Bekasi mendapatkan insentif dari Pemerintah Kota_Bekasi mulai November 2012 ini disertai dengan akses kesehatan gratis seluas-luasnya kepada anggota Satlinmas termasuk keluarganya.

Sabtu, 17 November 2012

Sosialisai FKUB


Sosialisasi fkub
Sosialiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tingkat kelurahan tahun 2012 yang dimotori FKUB Kota Bekasi kali ini giliran Kelurahan Bantargebang menyelenggarakan kegiatan sosialisasi tersebut, (23/10/2012) dan dibuka secara resmi oleh Camat Kecamatan Bantargebang Nurtani, S.IP.
Sosialisasi fkub
Hadir, dalam kesempatan tersebut Walikota Bekasi, Drs. H. Rahmat Effendi, Ketua FKUB Kota Bekasi Abdul Manan beserta rombongan, dan peserta yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, ketua RT, ketua RW, organisasi kemasyarakatan, pemuda dan karang taruna.

Jumat, 16 November 2012

Pawai Ta'aruf di Kec Rawalumbu

Mengikuti Pawai Ta'aruf MTQ Tingkat Kota Bekasi
di Kecamatan Rawalumbu, pada 30 Nopember 2011

Kemesraan K-3

Kebersamaan Staf Kelurahan Bantargebang sebelum Kegiatan K.3
Sarapan pagi (nasi uduk) bersama, 16 Maret 2010

Kemesraan 

Kemesraan 
Kemesraan 

Kemesraan 








Pembuatan Taman Kantor Kelurahan Bantargebang
Dalam Rangka kegiatan Lomba Kelurahan Tingkat Kota Bekasi 13 - 16 Februari 2010


















Baktor

Baktor (Bak Motor) Bantuan Pemerintah Kota Bekasi


Baktor Kel Bantargebang
Sarana untuk penunjang kegiatan K.3 Kelurahan Bantargebang

Desember 2008

KONDISI GEOGRAFIS KELURAHAN BANTARGEBANG



Tahun 2012 

Sesuai dengan kebijakan Pemerintahan Daerah KotaBekasi, yang tertuang dalam Rencana Umum Tata Ruang Daerah ( RUTRD ) bahwa wilayah Kecamatan Bantargebang diarahkan untuk daerah pemukiman penduduk dan daerah industri non polutif.
Kelurahan Bantargebang sebagai bagian dari wilayah Kecamatan Bantargebang dalam perkembangannya diarahkan kepada pengembangan sektor industri, maka sebagai konsekuensi dari kebijakan tersebut munculah berbagai perusahaan baik perusahaan yang berskala kecil, menengah dan besar yang berdiri di Kelurahan Bantargebang.
Dari luas 406.244 ha areal yang ada di Kelurahan Bantargebang sekitar 35,239 ha penggunaannya diarahkan untuk pengembangan industri, sedangkan lahan pertanian yang masih ada di Kelurahan Bantargebang adalah sekitar 38 ha dan sisanya dipergunakan untuk pemukiman penduduk dan cadangan pengembangan industri.

Kondisi fisik
KelurahanBantargebang merupakan salah satu dari 4 (Empat) Kelurahan yang ada diwilayah Kecamatan Bantargebang Kota Bekasi, dengan luas wilayah 406.244 Ha , berada pada 40 Meter diatas ketinggian laut dengan suhu udara rata-rata 27  C- 37 C.
Peta Satellite Wilayah Kelurahan Bantargebang

Peta / kondisi fisik wilayah Kelurahan Bantargebang dapat kami gambarkan sebagai berikut

Batas-batas wilayah : 
  • Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Bojong Menteng dan Mustikasari.
  • Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Padurenan.
  • Sebelah Selatan : Berbatan dengan Kelurahan Cikiwul.
  • Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kali Bekasi – Bogor
Permukaan Tanah.
      - Daratan                                       : 406.244 ha
      - Landai                                         :       -      ha
      - Berbukit                                      :       -      ha
      - Rawa                                           :       -      ha
  
Arbitasi ( Jarak dari pusat Pemerintahan Kelurahan ).

-
Jarak ke pusat Pemerintahan Kecamatan Bantargebang
0,5 KM
-
Jarak ke pusat Pemerintahan Kota Bekasi
10  KM
-
Jarak ke Ibu Kota Propinsi Jawa Barat
179 KM
-
Jarak ke Ibu Kota Negara
37  KM

ASAL-USUL TERBENTUKNYA NAMA BANTARGEBANG

Sebagaimana hal yang telah maklum, bahwa pada dasarnya setiap tempat, daerah dan peristiwa yang terjadi di dunia ini tidaklah timbul begitu saja, begitu pula halnya dengan Kampung Bantargebang, telah mengalami proses sejarah, mulai dari asal-usul hingga perubahan letak wilayah dan pergantian Pimpinan serta pemberian namanya.
Menurut sebuah sumber, berdasarkan keterangan dari salah seorang Penduduk asli “Sesepuh“ kampung Bantargebang ketika itu yang bernama “M. Asmat“ (Masyarakat Bantargebang mengenalnya dengan (Mu’alim Asmat) 

Dahulu pada sekitar abad ke 16 sebelum berdirinya Pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia, kampung ini (Sekarang Bantargebang) kedatangan seorang Laki-laki bernama Sarif Hidayat, seorang menantu Raja Fatah (Raja Demak) yang kala itu diutus untuk mengurus Pemerintahan dan menyebarkan Agama Islam ke daerah Cirebon, Tasikmalaya dan Banten, karena pada waktu itu daerah tersebut masyarakatnya masih memeluk Agama Budha. 

Konon pada suatu peristiwa ada seorang anak kecil yang manangis hebat setelah disunat pada suatu hajatan (Resepsi ketika itu), semua orang dibuat bingung oleh permintaan anak kecil tersebut. ketika semua orang kebingungan muncullah Syarif Hidayat yang memberitahu bahwa anak kecil meminta BAN (Sabuk) dan menyuruhnya mengambil disebuah pohon GEBANG yang ada di PELATARAN (halaman)
Dengan ketidakpercayaan semua orang yang ada ditempat itu, diambillah Ban tersebut dan diberikan kepada anak yang menangis itu, dan seketika itu juga anak itu menghentikan tangisnya.

Sejak itulah masyarakat kagum akan kearifan dan kesaktian Syarif Hidayat, hingga masyarakat menamakan kampung ini menjadi “ Kampung Bantargebang “  yang berasal dari kata : 
BAN                 : Yang artinya Sabuk atau Amben.
LATAR            : Artinya Tempat atau Pelataran. 
GEBANG        : Yaitu Pohon yang namanya Pohon Gebang.


Kemudian Syarif Hidayat menetap hingga Wafatnya dikampung Bantargebang, dengan nama “ Embah Kiyai Wali Husen (Embah Husen)



SILSILAH KEPEMIMPINAN DESA BANTARGEBANG 

Desa Bantargebang dibentuk oleh Pemerintah pada tahun 1949, yang terdiri dari 2 (dua) kampung yaitu Kampung Bantargebang dan Kampung Cikiwul, yang masing-masing diperintah oleh seorang Kumico (Mandor)
Pada tahun 1942 setelah Belanda menyerah kepada Jepang.Kampung Bantargebang diperintah oleh Bapak Saiten. dan Kampung Cikiwul diperintah oleh Bapak H. Patonah (H. Baja). 
Kemudian pada tahun 1950, kedua kampung tersebut disatukan, sebagai sebuah Desa, selanjutnya diadakan Pemilihan Kepala Desa, yang Calonnya pada waktu itu adalah :
Bapak Saiten, dari Kampung Bantargebang; dan
Bapak H. Patonah (H. Baja) dari Kampung Cikiwul.
Pemilihan dimenangkan oleh Bapak Saiten, dan nama Desanya “Sukawayahna“, namun kemudian hasil dari rumusan tokoh Masyarakat diganti menjadi “ Layungsari “. 
Pertama kali Kantor Desa Layungsari terletak di Pangkalan II (Dua) Blok Icon, hingga kemudian pada Tahun 1954 dipindahkan ke Kampung Bantargebang hingga saat ini.
Bapak Saiten, memerintah Desa Layungsari sampai dengan tahun 1966, selanjutnya pada Tahun 1967 Desa Layungsari diperintah oleh Bapak Abdul Wahir, (Stap Koramil dari Kecamatan Setu) hinga tahun 1968.
Pada Tahun 1968, Desa Layungsari diperintah oleh Bapak M. Anim (H.M. Anim) sampai dengan tahun 1980. 
Kemudian pada Bulan April 1981 Desa Layungsari diperintah oleh Bapak H.M. Nurhasanuddin Karim,  

Pada Tanggal 1 April 1983 Desa Layungsari dipecah atau dimekarkan menjadi 2 (dua) Desa yaitu :
Desa Cikiwul, diperintah oleh M. Harun, dan
Desa Bantargebang diperintah oleh H.M.Nurhasanuddin Karim sampai dengan pertengahan tahun 1998, dan pada tahun tersebut mengundurkan diri dari Jabatan Kepala Desa Bantargebang.
 
Pada tahun tersebut pula (1998) atas penunjukan Pemerintah Kecamatan Bantargebang, Desa Bantargebang dijabat oleh Cecep Suherlan (Sekretaris Kecamatan Bantargebang) sebagai Pjs Kepala Desa Bantargebangsampai dengan Agustus 2002. 
 
Dan berdasarkan Perda Kota Bekasi Nomor 02 Tahun 2002 Tentang Penetapan Kelurahan, maka seluruh desa yang ada di Kota Bekasi berubah status menjadi kelurahan, sehingga Desa Bantargebang pun berubah Statusnya menjadi Kelurahan Bantargebang.
  1. Pada 17 Agustus 2002, Kelurahan Bantargebang dipimpin oleh Drs.H.Abdillah Hamtasampai dengan 30 Maret 2004. 
  2. Kemudian 1 April 2004, dipimpin oleh Drs. Arkadi, hingga Maret 2006. 
  3. Dari April 2006 Kelurahan Bantargebang dipimpin oleh Jaja Suharja, hingga 22 Desember 2008.
  4.  Dan dari 23 Desember 2008, dipimpin Rondi Sahidin, S.IP, sampai dengan 25 September 2013 
  5. Mulai 25 September 2013, dipimpin oleh Prabu BR, S.STP  hingga saat ini.